
“Saya sungguh terkesan dengan batik Wasis. Karya mereka memiliki ciri khas yang berbeda dari pembatik lain. Harapan saya, seni membatik ini bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata, di mana wisatawan bisa langsung merasakan pengalaman membatik, meski hanya di atas selembar kain kecil, dan bisa membawanya pulang sebagai oleh-oleh khas Probolinggo,” ungkapnya penuh semangat.
Wali Kota Aminuddin menerima audiensi dari jajaran Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Probolinggo.
“Saya harap nanti dalam lima tahun ini, paling tidak itu sudah menyentuh angka 50 persen dari pelanggan-pelanggan atau sambungan rumah yang dibutuhkan, itu harus menjadi pelanggan ke depan, karena PDAM kan tidak ada kompetitor, tidak ada pesaing. Dengan bertambahnya jumlah jaringan ini, tentu nanti pendapatan juga bertambah,” pesannya.
“Proses pergerakan ekonomi yang akan berjalan dengan terbentuknya koperasi ini lebih kurang 1 sampai 1,5 Miliar per bulan, bukan per tahun. Nah, ini perlu pemberdayaan, makanya ini tepat sekali, pada hari ini LKK Sukoharjo berkumpul untuk membahas,” terang wali kota
Dokter Eva mengungkapkan, dalam upaya menurunkan AKB dibutuhkan peran serta masyarakat khususnya organisasi wanita dalam pemberdayaannya guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk mengatasi permasalahan, memotivasi kesadaran untuk menjamin kehamilan dan persalinan yang aman.
Wali Kota dr. Aminuddin optimis Kota Probolinggo siap menjalankan program ini. Ia menuturkan program tersebut juga selaras dengan yang dicanangkan bersama dengan wakilnya untuk dapat menurunkan angka kemiskinan di Kota Probolinggo.