Bahas Penataan Jalan Suroyo, FKUB dan Pengurus Gereja Audiensi dengan Wali Kota

“Sebagaimana disampaikan oleh Pak Ketua FKUB, jangan sampai tidak ada 'kulo nuwun'. Tiba-tiba ada kegiatan tanpa pemberitahuan. Konsep besar kita adalah mensterilkan alun-alun, termasuk Jalan Dr. Sutomo dan Dr. Moh. Saleh, dari PKL. Kita ingin tata ruang kota menjadi lebih tertib,” tegas wali kota.

KANIGARAN - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Probolinggo menggelar audiensi dengan Wali Kota Probolinggo Aminuddin pada Jumat siang (18/7) di ruang transit Kantor Wali Kota. Pertemuan ini juga dihadiri oleh sejumlah instansi terkait, diantaranya Kepala DKUMP Fitriawati, Kepala Satpol PP Pujo Agung, Kepala Dishub Agus Efendi, dan Kepala Bagian Kesra Andri Purwanto.

Ketua FKUB Ahmad Hudri menyampaikan aspirasi terkait rencana relokasi aktivitas kuliner, khususnya Pasar Minggu, ke kawasan Jalan Surouo sebagai bagian dari penataan Alun-alun Kota Probolinggo.

“Sebagaimana rencana pembangunan alun-alun yang ingin dikembalikan ke fungsi semula sebagai ruang rekreasi dan tempat berkumpul, maka tempat-tempat kuliner yang sebelumnya berada di sana akan dialihkan, salah satunya ke Jalan Suroyo. Namun karena di sana terdapat kegiatan ibadah tiga gereja, penting untuk dikomunikasikan secara detil agar tidak menimbulkan konflik kepentingan,” ujar Hudri.

Tiga gereja yang dimaksud yaitu Gereja Katolik, Gereja Toraja Kristen (GTK), dan Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB). Hudri menekankan pentingnya langkah teknis maupun non-teknis agar kegiatan keagamaan dan aktivitas pasar dapat berjalan harmonis tanpa saling mengganggu.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Aminuddin menyampaikan apresiasi atas inisiatif dialog dari FKUB dan menegaskan pentingnya koordinasi sebelum pengambilan kebijakan.

“Sebagaimana disampaikan oleh Pak Ketua FKUB, jangan sampai tidak ada 'kulo nuwun'. Tiba-tiba ada kegiatan tanpa pemberitahuan. Konsep besar kita adalah mensterilkan alun-alun, termasuk Jalan Dr. Sutomo dan Dr. Moh. Saleh, dari PKL. Kita ingin tata ruang kota menjadi lebih tertib,” tegas wali kota.

Aminuddin juga memaparkan rencana relokasi PKL ke beberapa titik baru, seperti GOR A. Yani yang akan dijadikan sentra PKL dan terhubung ke museum, serta rencana pengembangan kawasan China Town di Jalan A. Yani hingga Stadion Bayuangga. PKL yang sudah terlanjur berada di Jalan Panjaitan juga akan dipindahkan ke area stadion.

“Pasar Minggu nanti akan kita pindah ke TPA Bestari, lahan seluas 10 hektar yang sedang kita siapkan bekerja sama dengan pihak ketiga melalui proyek RDF. Kalau proyek ini selesai di 2028, maka pusat keramaian baru akan berpindah ke sana, terkoneksi langsung ke Pantai Permata,” ungkapnya.

Wali kota juga menginstruksikan DKUMP untuk segera membuat peta penataan PKL dan UMKM serta meminta Satpol PP dan Dishub berkoordinasi dengan pengurus gereja terkait akses jalan dan ketertiban lalu lintas.

Sementara itu, Romo Agis dari Gereja Katolik menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah terhadap kegiatan ibadah jemaat. “Kami sangat memperhatikan ketertiban umum, apalagi saat misa Sabtu sore dan Minggu pagi dan Minggu sore yang jumlah umatnya banyak. Karena keterbatasan lahan parkir, kami bekerja sama dengan Polisi Militer Subdenpom 5 Probolinggo agar umat dapat memarkir kendaraan di halaman gereja dan CPM, demi kelancaran lalu lintas dan kekhusyukan ibadah. Semoga pertemuan ini bisa memberikan manfaat baik semua pihak,” harapnya. (dy/pin)

LINK TERKAIT