Barito Bersolek, Kuatkan Program Kota Probolinggo BERSOLEK di Tingkat Kelurahan

Wali Kota Aminuddin memasyarakatkan filosofi BERSOLEK kepada masyarakat Kareng Lor. BERSOLEK bukan sekadar merias wajah kota, tetapi merupakan simbol transformasi menuju kota yang Bersih, Elok, Ramah, Sejahtera, Organik, Lestari, Edukatif, dan Kreatif.

KEDOPOK – Barito Bersolek. Event masyarakat Kelurahan Kareng Lor yang digelar memeriahkan rangkaian Seminggu di Kota Probolinggo (Semipro) 2025. Jalan Barito dipilih menjadi lokasi jujugan, sesuai aspirasi masyarakat sebagai wisata lokal, pusat hiburan dan meningkatkan ekonomi melalui stan UMKM.

Sambutan masyarakat saat Wali Kota Probolinggo dr Aminuddin dan Ketua TP PKK dr Evariani hadir begitu luar biasa. Keduanya diarak menggunakan kuda kencak menuju lokasi seremonial, Sabtu (28/6). Tampilan pencak silat dan kesenian tradisional lesung ditampilkan oleh warga kelurahan setempat.

“Masyarakat Kareng Lor bukan main. Saya mengapresiasi kegiatan ini. Barito Bersolek kesempatan wali murid mengisi liburan anak-anak bersamaan dengan Semipro. Mudah-mudahan di kelurahan lain sama dengan Kareng Lor. Masih ada lagi 28 kelurahan bersolek,” tegas dr Aminuddin disambut riuh tepuk tangan masyarakat.

Jargon Bersolek, lanjut wali kota, mempunyai banyak efek seperti perekonomian dan mulai menggeliat di kelurahan hingga kecamatan. Banyak potensi yang ditampilkan, kesenian lokal mendapat apresiasi, produk UMKM kelurahan dapat lebih dikenal dan, kelurahan menciptakan sendiri keramaian tidak tumpah ruah di Alun-alun. 

Pada kesempatan itu, Wali Kota Aminuddin memasyarakatkan filosofi BERSOLEK kepada masyarakat Kareng Lor. BERSOLEK bukan sekadar merias wajah kota, tetapi merupakan simbol transformasi menuju kota yang Bersih, Elok, Ramah, Sejahtera, Organik, Lestari, Edukatif, dan Kreatif.

B berarti Bersih, Menjadikan kebersihan sebagai budaya kota baik lingkungan, pemerintahan, maupun perilaku masyarakat. E artinya, Elok. Bermakna membangun tata kota yang estetis, ramah ruang publik, dan nyaman untuk semua lapisan masyarakat. Huruf R adalah Ramah, mendorong keramahan dalam pelayanan publik, interaksi sosial, dan keterbukaan terhadap wisatawan dan investor.

Untuk S, Sejahtera. Dengan menguatkan ekonomi lokal, UMKM, dan lapangan kerja demi kesejahteraan masyarakat yang merata. O ialah Organik, mendorong pola hidup sehat, pertanian berkelanjutan, dan konsumsi ramah lingkungan. L-nya Lestari, yaitu melestarikan lingkungan, warisan budaya, dan nilai-n dan nilai-nilai kearifan lokal sebagai identitas kota.

Huruf E yaitu Edukatif. Membangun masyarakat pembelajar melalui pendidikan, literasi digital, dan penguatan SDM. Nah, huruf K artinya Kreatif. Menumbuhkan industri kreatif, inovasi digital, dan semangat kewirausahaan berbasis potensi lokal.

“BERSOLEK bukan hanya slogan tetapi menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari. Melalui semangat BERSOLEK, Probolinggo menata diri dari dalam memperkuat karakter masyarakat, memperindah lingkungan, membangun ekonomi berkelanjutan, dan mengembangkan kreativitas lokal demi masa depan yang inklusif dan bermartabat,” jelasnya.

“Makna BERSOLEK agar Kota Probolinggo menjadi kota kebanggaan kita bersama. Insyaallah menjadi bagian kesejahteraan kita semua,” sambung dr Aminuddin.

Lurah Kareng Lor, Nurahmad berencana melanjutkan Barito Bersolek sebagai salah satu event andalan kelurahan yang dipimpinnya ini. Jalan Barito dipilih sebagai ikon untuk merubah citra jalan yang sebelumnya daerah sepi, gelap dan kurang bersahabat menjadi lingkungan yang hijau, terang benderang dan nyaman

“Barito Bersolek ini juga menjadi ajang mengembangkan potensi UMKM di Kareng Lor, menggali potensi anak dan remaja melalui bakat dan minat. Serta menjadikan Jalan Barito sebagai wisata lokal bagi masyarakat di wilayah Kareng Lor dan sekitarnya,” kata Nurahmad.

Kegiatan ini dimulai pukul 06.00 senam bersama warga dan Ketua TP PKK dr Evariani, lomba mewarna untuk tingkat PAUD dan TK; Bazar UMKM (pagi dan malam hari) yang mengusung tema makanan tempo dulu dan pentas seni. (fa/pin)

LINK TERKAIT