
Di beberapa perusahaan, monitoring dan evaluasi dilakukan setiap bulan. Jika di Perumdam dilakukan per triwulan, itu artinya perusahaan ini dalam kondisi sehat
MAYANGAN - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Bayuangga menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Triwulan II Tahun Anggaran 2025 pada Selasa (22/7), bertempat di Ruang Pertemuan Kantor PUDAM Bayuangga. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin didampingi Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, Sekretaris Daerah drg. Ninik Ira Wibawati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegyantono, serta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) yang melibatkan berbagai instansi pemerintah dan pemangku kepentingan terkait.
Direktur PUDAM Bayuangga Indra Sovia Jalal, dalam laporannya menyampaikan kegiatan monev ini merupakan langkah penting dalam mengevaluasi pelaksanaan program kerja, sekaligus sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan.
“Penyusunan buku laporan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai perkembangan dan kondisi operasional perusahaan secara berkala, mencakup seluruh aspek manajemen dan layanan PUDAM Bayuangga,” ujar Indra.
Dalam paparannya, Indra mejelaskan progres pembangunan infrastruktur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di setiap unit kerja. Dijelaskan bahwa skematik SPAM Kota Probolinggo bersumber dari mata air Ronggojalu dengan kapasitas 2.500 liter per detik, melayani sebanyak 20.583 sambungan rumah (SR). Selain itu, ditampilkan pula dokumentasi visual terkait kondisi eksisting jembatan penghubung pipa serta sumber air Ronggojalu.
Indra juga mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi di lapangan, seperti rendahnya tekanan air dan tidak keluarnya aliran air di beberapa zona pelayanan, serta wilayah kelurahan yang belum terjangkau jaringan pipanisasi. Ia turut melaporkan kegiatan operasional harian dan strategi perusahaan dalam menjaga keberlangsungan dan kualitas layanan.
Wali Kota Aminuddin dalam tanggapannya menyampaikan bahwa kegiatan monev ini sangat penting, terlebih bagi perusahaan daerah yang mengedepankan orientasi keuntungan. Ia bahkan mendorong agar kegiatan evaluasi dilakukan lebih intens. "Di beberapa perusahaan, monitoring dan evaluasi dilakukan setiap bulan. Jika di Perumdam dilakukan per triwulan, itu artinya perusahaan ini dalam kondisi sehat," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, menekankan pentingnya efisiensi biaya untuk mencapai target profit. “Jika pendapatan tetap, maka biaya harus ditekan, terutama biaya operasional. Tapi lebih baik lagi jika kita bisa meningkatkan pendapatan sekaligus menekan biaya,” ujarnya memberi masukan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan Perumdam Bayuangga semakin tanggap dalam menghadapi tantangan dan terus meningkatkan kualitas layanan air minum bagi masyarakat Kota Probolinggo secara berkelanjutan dan profesional. (dy/uby)