Pasar Murah Terus Digenjot Untuk Stabilitas Harga Pangan

Pasar Murah Terus Digenjot Untuk Stabilitas Harga Pangan

Menyikapi kenaikan harga beras di pasaran, pemkot melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (DKUMP) melakukan upaya stabilitas harga pangan. Pasar murah terus digenjot, seperti halnya Selasa pagi (27/2) agenda tersebut dilaksanakan di 2 lokasi yakni RTH Maramis serta Kantor Kelurahan Triwung Kidul. 

Pj Wali Kota Nurkholis yang memantau langsung di RTH Maramis, mengatakan bahwa komoditi yang dijual di pasar murah kali ini merupakan komoditi yang memiliki pengaruh besar terhadap kestabilan harga. Jika kebutuhan tersebut tersedia dengan harga terjangkau maka harga bisa dikendalikan

“Rata-rata harga beras medium di Jawa Timur sudah Rp. 11.802 per kg. Maka digelar pasar murah ini supaya meringankan beban masyarakat. Disini beras 5 kg di harga Rp. 51.000, berarti per kg harganya Rp. 10.200. Masih dibawah HET Rp. 10.900 per kg,” tuturnya

Didampingi oleh Kapolresta AKBP Wadi Sa’bani dan Kepala DKUMP Fitriawati, Nurkholis meminta agar  kegiatan serupa dapat dilaksanakan di beberapa titik lokasi. Terlebih menjelang datangnya bulan suci Ramadan. “Nanti mendekati bulan Ramadan akan digelar pasar murah dengan lebih banyak titik lokasi. Agar kestabilan harga dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi,” terangnya.

Masih pada kesempatan yang sama, Kadis Fitriawati menambahkan pihaknya berupaya mengadakan pasar murah setiap hari selasa. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kenaikan harga beras yang cukup signifikan. Untuk pasar murah ini, DKUMP bekerjasama dengan Perum Bulog Cabang Probolinggo, PT Pegadaian serta PT Sinar Mas.

“Kami menyiapkan stok 16 ton beras yang kita jual di masyarakat, 8 ton di RTH Maramis dan 8 ton di Kelurahan Triwung Kidul. Untuk stok minyak goreng sekitar 100 liter dan ini CSR dari PT Pegadaian. Mereka memberi subsidi agar masyarakat bisa membeli dengan harga yang murah. Pasar murah ini diperuntukkan bagi warga Kota Probolinggo dan pembelian kami batasi, 1 orang hanya boleh membeli beras 5 kg dan 1 botol minyak goreng,” ujarnya.

Senada dengan itu, Wakil Pimpinan Perum Bulog Cabang Probolinggo Yoga Prasetyadi menyatakan, pihaknya mendukung penuh kegiatan pasar murah ini, dengan menyediakan 8 ton beras di setiap lokasi. Dirinya juga mengatakan bahwa jelang bulan Ramadan, Bulog Probolinggo telah menyiapkan stok beras sebanyak 7000 ton. Sehingga masyarakat diimbau tidak perlu panic buying.

Isma, warga Kelurahan Mangunharjo yang turut antre membeli beras mengaku gelisah dengan kenaikan harga bahan pokok terutama beras. Menurutnya, dengan adanya pasar murah seperti ini sangat membantu meringankan beban masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah seperti dirinya. “Lumayan jauh harganya, bisa terpaut sampai Rp 25.000. Saya sangat terbantu, terima kasih. Semoga harga beras bisa kembali normal jadi kami masyarakat kecil tidak merasa berat,” ujarnya. (mir/dp)

LINK TERKAIT