
Ia mengajak ASN untuk lebih berhati-hati dalam pengeluaran dan perencanaan finansial, apalagi menjelang masa pensiun.
KANIGARAN - Sebagai langkah strategis dalam memperkuat pemahaman dan literasi keuangan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), Pemerintah Kota Probolinggo menggelar Training of Trainer (TOT) bertema "Save Smart, Live Better", Jumat (11/7) pagi di Puri Manggala Bhakti. Kegiatan ini bertujuan membekali ASN dengan pengetahuan mendalam mengenai produk dan layanan pasar modal guna mendorong investasi legal dan produktif.
Acara dibuka langsung oleh Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin dan dihadiri oleh Kepala OJK Malang Farid Faletehan, staf ahli wali kota, para asisten, kepala perangkat daerah, camat dan lurah se-Kota Probolinggo, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), pimpinan perbankan, perwakilan Institut Ahmad Dahlan (IAD), Kepala BPS, Kemenag, Baznas, serta unsur perbankan lainnya. dengan total 210 orang. Total peserta mencapai 210 orang.
Dalam laporannya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegyantono menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menjadikan ASN sebagai agen edukasi dan akselerator literasi pasar modal di lingkungan kerja, keluarga, dan masyarakat. “Diharapkan ASN mampu mendorong pemanfaatan produk pasar modal sebagai alternatif investasi yang aman, legal dan menguntungkan,” ujarnya.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari OJK Malang yang membawakan materi tentang kewaspadaan terhadap investasi dan keuangan ilegal, Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan paparan seputar produk investasi pasar modal, serta perencana keuangan dari kalangan perbankan yang memberikan edukasi perencanaan keuangan khusus untuk ASN.
Kepala OJK Malang Farid Faletehan dalam paparannya menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Probolinggo mencapai 5,2%, melampaui rata-rata nasional yang berada di angka 4,9%. "Pertumbuhan kredit di Probolinggo sangat tinggi. Ini menjadi indikator positif bahwa sektor usaha tumbuh karena masyarakat aktif meminjam untuk modal, bukan konsumtif," jelasnya.
Namun demikian, ia juga mengingatkan bahwa ASN termasuk kelompok yang rentan menjadi target praktik keuangan ilegal seperti investasi bodong dan pinjaman online ilegal. “ASN menjadi prioritas dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-2025 karena mereka memiliki pendapatan tetap, sehingga berisiko tinggi menjadi sasaran penipuan,” tegas Farid.
Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, menekankan pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak demi masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan. Ia mengajak ASN untuk lebih berhati-hati dalam pengeluaran dan perencanaan finansial, apalagi menjelang masa pensiun. “Sebagai seorang dokter, saya paham bahwa saat memasuki usia pensiun, hanya sekitar 25% kemampuan tubuh yang bisa pulih secara alami. Jangan sampai kita menghadapi beban finansial berat di masa tua hanya karena gaya hidup yang tak terkendali di masa aktif,” ujar wali kota.
Di akhir sambutannya, Wali Kota Aminuddin menyampaikan harapan agar pelatihan ini dapat menjadi titik tolak perubahan pola pikir ASN dalam mengelola keuangan serta mendukung program inklusi keuangan nasional secara berkelanjutan. (dy/uby)