
Rumah batik ini menjadi media untuk mengenalkan batik khas Probolinggo, mulai dari sejarah, proses pembuatan, hingga pemasaran. Kami berharap rumah batik dapat menjaga warisan budaya sekaligus menjadi gambaran kehidupan masyarakat Kota Probolinggo yang tertuang dalam motif batik,”
Kanigaran – Setelah dibangun sejak 2022, bangunan Rumah Batik Kota Probolinggo yang berlokasi di Jalan Mastrip, akhirnya diresmikan Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin bersama Ketua Dekranasda, dr. Evariani, pada Sabtu siang (20/9). Peresmian ditandai dengan pemotongan pita di hadapan para tamu undangan.
Acara tersebut dihadiri oleh Pj. Sekda Kota Probolinggo Rey Suwigtyo, Kepala Disperinaker Budi Wirawan, para asisten, staf ahli, kepala OPD, camat dan lurah, Baznas, serta tamu undangan dari ULD Indonesia.
Dalam sambutannya, Wali Kota Aminuddin menegaskan bahwa keberadaan rumah batik memiliki arti lebih dari sekadar sentra produksi.
“Rumah batik ini menjadi media untuk mengenalkan batik khas Probolinggo, mulai dari sejarah, proses pembuatan, hingga pemasaran. Kami berharap rumah batik dapat menjaga warisan budaya sekaligus menjadi gambaran kehidupan masyarakat Kota Probolinggo yang tertuang dalam motif batik,” ujarnya.
Rumah Batik Kota Probolinggo dirancang dengan berbagai fungsi, antara lain sebagai pusat pelestarian motif tradisional, ruang edukasi dan pembelajaran bagi pelajar maupun masyarakat, sekaligus destinasi wisata kreatif. Di dalamnya tersedia fasilitas ruang promosi produk UMKM, galeri & workshop batik, layanan informasi industri dan perizinan, hingga Griya Batik Café sebagai ruang kreatif dan tempat berkumpul.
Ketua Dekranasda Kota Probolinggo, dr. Evariani, menambahkan pihaknya berkomitmen menghidupkan kembali potensi batik lokal agar bisa bersaing di pasar yang lebih luas.
“Batik bukan hanya kain, tetapi identitas budaya yang harus kita lestarikan. Melalui rumah batik ini, kami ingin memberdayakan pengrajin sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi UMKM batik dan produk turunannya,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disperinaker, Budi Wirawan, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat melalui Kementerian Perindustrian yang mendorong lahirnya rumah batik di Kota Probolinggo.
“Kementerian menilai Kota Probolinggo sebagai salah satu daerah yang layak menjadi sentra batik. Ke depan, kami akan terus melakukan evaluasi agar rumah batik berkembang menjadi pusat pengembangan batik sekaligus meningkatkan kesejahteraan pengrajin,” ungkap Budi.
Tak hanya menarik perhatian warga lokal, rumah batik juga mampu memikat pengunjung dari luar daerah. Atik, wisatawan asal Jawa Barat, mengaku kagum dengan motif khas batik Probolinggo.
“Saya kagum dengan corak dan warna batiknya, pengerjaannya halus dengan warna-warna tegas dan elegan. Saya sampai membeli satu baju dan satu kain batik sebagai oleh-oleh,” ujarnya penuh antusias.
Selain batik, para pengunjung juga bisa menikmati produk makanan dan minuman dari UMKM Kota Probolinggo yang turut dipamerkan dalam acara tersebut.
Dengan peresmian ini, Rumah Batik Kota Probolinggo diharapkan menjadi pusat pelestarian budaya, pemberdayaan ekonomi kreatif, serta destinasi wisata baru yang membanggakan masyarakat Kota Probolinggo. (vv/pin)