
“Kondisi aman dan kondusif yang kita nikmati hari ini bukan terjadi begitu saja. Ini hasil kerja bersama – dari Forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh agama, mahasiswa, hingga RT dan RW,” ujar Wali Kota Aminuddin.
Olahraga tradisional bukan sekadar permainan, tetapi juga mengandung filosofi kebersamaan, kekompakan, kepemimpinan, hingga kedisiplinan dalam menaati aturan.
Ketua Dekranasda Kota Probolinggo dr. Evariani Aminuddin menyampaikan dukungan terhadap sinergi pusat dan daerah dalam memajukan kerajinan lokal. Ia menilai forum ini sebagai momen penting untuk menyusun strategi yang lebih tajam dan terukur bagi perkembangan industri kerajinan di daerah.
“LKK menjadi perhatian serius. Masyarakat harus mampu memanfaatkan setiap peluang, baik dari daerah, regional maupun pusat, untuk mengangkat potensi lokal dan berkolaborasi dengan pemerintah. Kekuatan bangsa berawal dari potensi warganya, ide kreatif, serta inovasi yang dimiliki,”
“Demikian juga sensitivitas terhadap masalah yang berhubungan dengan finansial. Ya, seorang pebisnis, seorang yang jago berdagang tentu harus mempunyai kemampuan literasi dalam membaca peluang ya. Karena, katanya dalam dunia bisnis peluang itu tidak datang dua kali,” kata wali kota
Kota Probolinggo siap untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mendukung enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM), yakni: Pendidikan, Kesehatan, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Sosial, serta Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat (Trantibum Linmas)